Tuesday, November 10, 2015

Niat

hai para muslimin muslimat yang ada ni dunia kali ini saya akan menenrangkan tentang hukum niat menurut madhab imam sapi.
Niat adalah menyengaja sesuatu dengan mengaerjakan nya dan tempatnya niat didalam hati dan mengucapkan niat hukum nya sunah.

maksudnya yaitu hati kita mempunyai niat untuk mengerjakan  amalan yang akan kita lakukan misalnya hendak kita akan solat,zikir,puasa,sidekah dan amalan soleh lainnya,sambil kita melaksanakan amalan tersebut dan tempat nya niat itu dihati,hatikita berkehendak menyengaja akan melakukan sesuatu amalan soleh agar ibadah kita di terima oleh allah swt,apabila kita mengerjakan suatu amalan tanpa niat maka amalan tersebut batal tidak sah,dan hukum melafadkan niat di mulut sunah.

mungkin ada beberapa saudara kita yang mempunyai paham melafadkan niat itu hukum nya bid'ah.
sebenar nya tidak karena didalam kitab safinah atau madhab sap'i melafadkan niat itu hukum nya sunah,melafadkan atau tidak melafadkan niat sebenarnya tak masalah sah-sah saja karena itu hanya perbedaan pendapat yang harus dihargai karena islam itu rahmatanlilalamin,islam itu luas asalkan berpendapat berlandaskan dengan hadis dan al quranmaka  hargailah hehehehe....

nah  tadikan kalo kita mau berpendapat itu harus berlandaskan hadis atau al quran.
mungkin para muslimin tau semua nya yang nama nya quran,tetapi kebanyakn muslim mungkin ada yang kuranga paham sama yang nama nya hadis tau nya kalo hadi itu omongan rasul saja heheheh
nah saya kasih tau pengertian hadis,
hadis ialah perkataan,persetujuan dan tindakan rasullullah nah itu yang di namakan hadis bukan omongan saja ya hehehehe

sekarang kembali kepada pembahasan tentang niat,supaya lebih jelas ni dalil" tentang niat;









إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”. (HSR. Bukhary-Muslim dari ‘Umar bin Khoththob radhiallahu ‘anhu)

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه “-  متفق عليه –

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.



dalil tentang melafadkan atau menjaharkan niat :


أَعِنْدَكُمْ شَيْءٌ ؟ قُلْتُ نَعَمْ ، قَالَ : إذَنْ أُفْطِ عَنْ عَائِشَة َأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمًا : هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ غَدَاءٍ ؟ قَالَتْ لَا ، قَالَ : فَإِنِّي إذَنْ أَصُومُ ، قَالَتْ : وَقَالَ لِي يَوْمًا آخَرَ رُ وَإِنْ كُنْتُ فَرَضْتُ الصَّوْمَ ” رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيّ وَصَحَّحَ إسْنَادَهُ

“Diriwayatkan dari Aisyah, bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya: “Apakah kalian mempunya makanan untuk sarapan?” Ia menjawab: “Tidak ada.” Lalu beliau bersabda: “Kalau begitu, aku berniat puasa.” Aisyah berkata: “Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Apakah kalian mempuanyai sesuatu (makanan)?” Aku menjawab: “Ya.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, aku niat berbuka, meskipun tadi aku bermaksud puasa.” HR. al-Daraquthni dan ia menshahihkan sanadnya.”

No comments:

Post a Comment